Susahnya hidup dimasa pandemi COVID 19

Pandemi COVID 19, merupakan pandemi global, peristiwa menyebarnya penyakit di seluruh dunia, seluruh dunia mengalami hingga saat ini. Saya merasa tak seorang pun bahkan seluruh dunia merasa siap akan hal ini, banyak permasalahan permasalahan yang muncul dan harus dihadapi, mulai dari masalah kesehatan hingga dampak terhadap sosial ekonomi. Saya heran kenapa ya ini bisa terjadi???, Hehehheee. Dan kalau ada yang bertanya pada saya dan bagaimana ulasan saya tentang COVID 19, ya saya cuma bisa jawab bagian terdampak ya, lang wong saya hanya warga negara yang hanya mencari nafkah tanpa jabatan, wkwkwkk.

Banyak sekali efek dan dampaknya, banyak jatuh dan berusaha bangkit, banyak yang berusaha dengan mandiri walau terasa sangat berat karena berusaha menggunakan skill diluar keahlian dan keprofesiannya, banyak yang merasakan susahnya hidup dimasa pandemi ini.

Seperti halnya diri saya, keahlian saya dibidang konstruksi, menggambar gedung, menghitung biaya gedung, mengontrol pekerjaan atas kesesuaian dengan acuan dan aturan. Namun karena keadaan di masa pandemi COVID 19 ini. Pekerjaan pekerjaan itu menghilang, seakan sirnah entah kemana, sehingga saya pun merasa jatuh, Terpaksa lah demi kehidupan sekeluarga, banting setir menjadi penjual gorengan.

Tapi jika dirasa rasa ada sedikit kemiripan antara profesi sebelum dengan profesi yang digeluti sekarang, walau banyak bedanya, hehehehe. Saat menjadi inspector proyek, mengendalikan kegiatan proyek sesuai dengan koridornya maupun chief Inspektor proyek, dirasa sama dengan pembuat gorengan.
Bayangkan saat menjadi inspektur proyek dilapangan diberikan acuan acuan gedung serta prosedur dan persyaratannya, harus sesuai dengan ini dan itu. Jika ada masalah segera komunikasikan dan duduk bersama untuk cari solusi, ketat dalam control agar menjadi hasil karya fisik yang nyata.

Hal diatas dirasa sama dengan pembuat gorengan, ada banyak macam gorengan yang bisa dibuat, sebelum membuat gorengan kita dituntut harus tahu acuan acuan tentang tata cara mengolah, bahan bahan apa yang digunakan, kebersihan yang harus dijaga, rasa enak yang bagaimana yang harus disajikan, dan lain lain. Setelah tahu dan mempelajari, kita dituntut untuk menyesuaikan dengan acuan acuan tersebut, jika ingin menambah daya kreasi maupun kurangnya rasa, bentuk kita juga dituntut untuk segera konsultasikan dengan yang ahli dalam pembuatan dan segera cari solusi, hingga terciptanya suatu hasil karya gorengan enak, sedap dipandang dan menarik perhatian costumer tentunya.

Perjuangan hidup dengan berjualan di saat pandemi covid 19 dalam menjalani susahnya hidup


Hal diatas adalah usaha untuk bangkit atas jatuhnya saya dan berusaha bangkit dengan melakukan usaha mandiri diluar keahlian profesi saya. Namun perjalanan tidak seindah yang dibayangkan, tidak seenak yang dirasakan. Justru ada rasa yang menghantui,

"bagaimana bisa mencukupi kebutuhan keluarga dengan profesi baru yang saya jalani, berapa penghasilan yang didapat, berapa rupiah yang bisa disisihkan untuk pengeluaran mendadak yang lain".

Dan memang hantu hantu yang menghantui perasaan saya tersebut benar terjadi dan benar benar merasakan susahnya hidup dimasa pandemi COVID 19 sekarang ini. Seperti yang kita ketahui penghasilan penjual ataupun berdagang tidak menentu, kadang laku laris, kadang sepi. Jualan secara fisik, dalam artian buka lapak di suatu lahan pun juga alami hal ini, apalagi jualan secara online, dalam menjangkau seluruh kota bisa terjangkau, namun tidak bisa memaksakan yang namanya orang harus beli. Hal ini membuat aku teringat ucapan Mbah kung nya anak anak, bahwa
"jaman sekarang ini jamannya susah, dituntut untuk improve tinggi, berpikir keras, selalu sabar".
"Berjualan, berdagang itu bagus, menjadi lahan bisnis dan profesi baru, namun harus sabar dan melatih mental diri".
"Ujiannya adalah harus siap dikala sepi, harus membagikan sebagian rejeki dikala ramai, terlebih lagi saat sepi, masih Istiqomah dalam beramal"
Dan ada satu lagi perkataan Mbah kung nya anak anak,
"Jika sekarang mencari pekerjaan sulit, maka akan banyak orang beralih profesi sebagai pedagang, orang yang berpenghasilan tetap perbulan semakin sedikit, sehingga orang orang lebih memilih membeli makanan berat ketimbang makan ringan untuk urusan perut, dan jika sudah semakin susah, siapa yang akan membeli makanan ringan".
Ucapan ucapan sang bapak sekaligus Mbah kung nya anak anak inilah yang selalu saya pegang untuk selalu memotivasi diri, ucapan terakhir yang terasa berat selalu menjadi cambuk bagi diri saya. Bahkan mungkin ada maksud tersembunyi dibalik jenis jualan saya. Hingga akhirnya saya pun tahu apa maksud tersembunyi di ucapan bagian yang terakhir itu, namun masih terasa sulit untuk mewujudkannya.

Penghasilan yang didapat dari jualan saya hanyalah 25 ribu perhari untuk labanya, jika dikalikan 30 hari bisa mencapai 750 ribu perbulannya, wow hebat ya... Hehehehe, itu kalo tiap harinya laku, lah kalau tidak laku bagaimana bos?? wkwkwkwkwk.
Perbulan kami sekeluarga cuma menikmati makan gorengan saja sebagai lauk nasinya, kalau pun ada penghasilan mentok cuma 300-400 ribu, wah bagus itu, heheheheee. Tapi harus hilang dalam sekejap karena itu dibuat bayar SPP anak kami yang masih duduk di bangku TK, Lah terus bagaimana jika penghasilan dalam 1 bulan tidak sampai segitu?? Ya hutang, heheheheee. Kalau tidak bisa bayar apa mau anak saya tidak lulus TK, ya mau tidak mau berhutang, betul Ndak??!.

Bisakah anda membayangkan yang terjadi diatas, lalu kira kira apa efek yang terjadi dalam diri kita dan keluarga kita? Sudah pasti ada permasalahan yang terjadi dan sudah pasti hal hal negatif yang terjadi. Lalu apa yang harus dilakukan agar bisa keluar dari kejadian yang negatif dalam diri dan keluarga, yang pasti hanya selalu berusaha, meredam semua emosi yang didasarkan akan keadaan yang terjadi, tidak melakukan hal hal yang bisa merugikan diri sendiri dan keluarga tentunya, selalu bersabar dan meminta pertolongan pada Allah SWT selaku penguasa terhebat dan yang maha membolak balikkan keadaan serta menganggap bahwa ini semua adalah ujian dari Nya.

Banyak sebenarnya kisah saya yang terjadi mengenai dampak dimasa pandemi COVID 19 ini. Hal diatas merupakan salah satu dampak yang terasa betapa susahnya hidup dimasa pandemi COVID 19 ini, betapa maksimal nya kami, saya dan sang istri berusaha untuk bertahan dalam hidup, ada lagi hal hal lain yang terjadi dalam masa pandemi ini, bahkan lebih berat terasa, namun maaf ya, hal hal itu rahasia dapur dan bukan untuk umum, wkwkwkwkwk.

Bagaimana dengan anda, apakah kisah saya juga seperti anda???. Saya harap tidak, saya berharap kisah hidup anda semua adalah kisah hidup yang banyak senangnya dan bahagianya.
Labels: ,

Jeritan hati di masa pandemi virus

Masih tentang COVID 19, karena memang saat ini kita masih hidup dalam masa pandemi yang berkelanjutan, sudah masuk 2 tahun lamanya. Semua terdampak tidak dan dipungkiri lagi akan hal itu, banyak kalangan bahkan semua berharap untuk segera berhenti pandemi tersebut, segera berjalan normal seperti keadaan semula.
Berbagai hal sudah dilakukan dan diupayakan baik oleh masyarakat dan juga pemerintah. Menekan dan menghambat merebaknya virus serta berusaha dalam kehidupan. Dilakukan upaya untuk patuhi "prokes" mulai anjuran sederhana namun bermanfaat besar, selalu hidup bersih, selalu mendekat kepada sang pencipta, saling membantu sesama, dan hal hal lain yang berguna bagi diri sendiri maupun yang lain. Masyarakat pun juga berupaya untuk kelangsungan hidup, kita semua dituntut oleh keadaan untuk berjuang, melawan dan bertahan. Berjuang untuk bertahan hidup, melawan virus yang sudah menjadi pandemi dengan "prokes" dan aturan aturan serta bertahan agar kelak bisa menjadi lebih baik setelah badai berlalu.
Terkadang kita merasa penat dengan semua ini, merasa tertekan dan tak kuasa. Kadang ingin menjerit dan menangis, namun kita tetap harus bersabar dan selalu berusaha.
Pernah baca baca kolom komentar disebuah laman di media sosial yang berisi tentang COVID 19, mereka semua merasa penat. Berulang kali mereka bilang covad covid maneh, heheheheee..... Ada yg komen untuk selalu berusaha di suatu postingan, masih tentang COVID 19 juga postingannya dan kebetulan salah satu pengkomen terdampak dalam kehidupan perekonomian nya, hingga akhirnya mereka saling ribut, cekcok, cemooh lewat kolom komentar...... Heheheh lucu juga kalau diikuti kolom komentarnya, dalam hati cuma bisa berkata muatan beritanya hebat juga, bisa buat orang ribut.
Pernah juga baca artikel cuman saya lupa judul artikel dan dari website mana, diberitakan telah terjadi peristiwa yang cukup membuat hati miris, menangis. Karena memang seperti apa yang saya alami. Diberitakan ada salah satu warga yang rela menggadaikan apapun demi makan di masa pandemi ini, dia sudah menggadaikan semua barangnya, hp sebagai sarana daring untuk anaknya sekolah pun ikut tergadaikan, bahkan yang lebih miris lagi dia menggadaikan KK dan KTP hanya untuk makan. Ibu tersebut kebingungan harus bagaimana lagi, hingga beliau menghadap dan mengadu ke pemerintahan. Beliau punya 2 anak kalau tidak salah, yang satu duduk di bangku SD dan adiknya mau masuk TK. Sang suami adalah pekerja buruh bangunan, namun karena dimasa pandemi ini tidak ada pekerjaan atau proyek, maka beliau kehilangan mata pencaharian.

Hal diatas merupakan jeritan hati dari seseorang disaat pandemi ini, kemirisan dalam hidup yang bisa kita lihat dan rasakan.

Karena hal diataslah saya merasa menangis sendiri, ikut bingung, apa yang terjadi pada saya nantinya, mengingat pekerjaan dan keahlian saya sudah tidak dibutuhkan lagi, kosongnya pekerjaan satu satunya yang bisa saya lakukan sesuai keahlian saya. Pekerjaan konstruksi maupun proyek sudah sepi, kalau pun ada sudah seperti emas, "berebut" untuk saling mendapatkan.

Depresi kehilangan pekerjaan dimasa pandemi COVID 19

Pernahkah membayangkan kita kehilangan pekerjaan yang bisa kita lakukan, dan kita banting setir dan berdagang misalnya, kita tahu berdagang maupun jualan pasang surut, hari ini ada penghasilan besok belum tentu, hari ini dapat untung, besok rugi. Sementara dirumah,

Sang keluarga butuh penghidupan, sang anak butuh sekolah dengan cara memenuhi kewajiban pembayaran SPP, jika masih TK apakah ada yg tidak bayar SPP perbulannya. Sang anak anak juga butuh pulsa internet untuk daring sekolah.

Kita berusaha maksimal, jualan, ajukan untuk dapat BST, kira kira kalau bisa masuk dan dapat BST hanya 4 bulan senilai 300 ribu rupiah, apakah cukup untuk membiayai bayar SPP sang anak dan kebutuhan lainnya dalam satu tahun. Dan bagaimana jika masa 4 bulan BST habis, sudah pasti bergantung pada hasil jualan gorengan, omsetnya besar tapi pembelian bahan pun besar, penghasilan bersih hanya sekitar 35.000 rupiah saja dalam satu hari dan besoknya berharap ada yang beli.
Hal ini lah yang mempengaruhi pikiran saya, dalam hati sambil menangis selalu berkata.

"saya hanya seorang yang kehilangan pekerjaan yang dituntut untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan cara berusaha dan berdagang, yaitu jualan gorengan" dimasa pandemi ini. 

Terserah anda menyingkapi seperti apa, yang jelas ini lah yang terjadi.
Dari sini bisa kita tarik kesimpulan bahwa kita harus selalu berikhtiar, berusaha, mencari solusi, berpikir lebih keras lagi. Dan yang terpenting adalah lebih mendekat kepada Allah SWT, meminta kepadanya. Selalu berpikiran positif, lawan pikiran negatif, kebimbangan dan kekuatiran dengan pikiran positif, lawan dengan solusi terbaik. Kita harus bisa mandiri dengan memanfaatkan yang ada dan yang sudah diberi.
Bagaimana dengan anda, jika diposisikan pada hal sulit seperti diatas??
Labels:

Gorengan Favorit Sepanjang Masa

Ada banyak ragam camilan yang kita ketahui, diantaranya adalah gorengan. Dan jika ada yang bertanya tentang camilan favorit, sudah pasti itu pun adalah gorengan.

Gorengan menjadi favorit karena kebanyakan masyarakat doyan akan sesuatu yang diolah dengan cara digoreng, ada sensasi disitu. Selain itu gorengan menjadi favorit karena enak dinikmati saat masih hangat, apalagi dalam keadaan cuaca dingin, sudah pasti maknyung.

Gorengan juga menjadi favorit karena bisa menjadi teman saat ngopi atau nge-teh di waktu luang baik pagi, siang, sore maupun malam. Saat ngemil di sore hari atau pas mengisi waktu luang dan berkumpul bersama keluarga kami pun juga menyediakan gorengan sebagai teman dan pelengkap. Apalagi saat puasa Ramadhan, sudah pasti harus ada gorengan di atas meja saat waktu buka puasa sebagai menu takjil.... Hehehehe.

Gorengan ini jenisnya street food atau makanan jalanan. Camilan yang satu ini juga banyak kita temui di pasar pasar tradisional, warung, toko dan juga pedagang asongan, harganya pun juga murah, Ndak bikin saku bolong. Sama halnya seperti jajanan pasar tradisional. Tiap pagi saat sang istri ke pasar, selalu beli gorengan sebagai menu ringan sarapan pagi.

Karena beberapa sebab diatas ini lah gorengan menjadi camilan favorit sepanjang masa.

Berikut ini adalah beberapa gorengan favorit, bisa ditemui di mana saja dan selalu dinikmati masyarakat.

Tahu Isi

Tahu Isi


Tahu isi merupakan jenis gorengan umum yang bisa kita temui dimana saja, baik itu di pasar, warung, giras maupun toko.

Tahu isi adalah tahu yang didalamnya diisi sayuran, bihun, sambal, cincangan ayam, udang dan lain lain. Kemudian dicelupkan kedalam adonan tepung lalu digoreng. Biasanya dinikmati dengan Lombok dan petis.

Tahu isi dinikmati sebagai cemilan ringan di pagi hari, siang, sore dan malam, namun terkadang tidak banyak pula masyarakat menjadikan tahu isi ini sebagai lauk untuk disantap bersama nasi.

Tentang rasa tahu isi sudah pasti banyak yang keblinger, karena memang enak, mulai dari kulitnya yang kriuk dan gurih serta ada rasa rempah khas hingga isiannya yang maknyung.

Ote Ote

Ote ote


Banyak sebutan khas sesuai dengan daerah masing masing untuk gorengan ini, ada yang menyebutnya dengan sebutan bakwan, bala bala, weci, ote ote dan lain lain. Karena saya dari Surabaya, Jawa Timur maka saya menyebutnya ote ote.

Bentuk ote ote ini bulat, cembung bagian bawah ditengah, karena memang cetakan yang digunakan adalah cetakan sendok sayur.

Karena memang mudah dibuat maka ote ote ini banyak ragam jenisnya, ada yang dari campuran tepung dengan sayuran tauge dan wortel, ada yang di beri toping udang, ada juga yang dari kedelai yang dihaluskan sebagai tepung dan diberi isian olahan jamur, daging, rumput laut, udang atau yang lainnya.

Soal rasa,.... Uenak dan gurih.

Tape Goreng

Tape goreng


Tape goreng juga merupakan gorengan favorit. Ada ragam sebutan untuk gorengan ini, ada yang menyebut 'monyos', 'rondho royal'. Namun untuk rondho royal ada isiannya yaitu gula merah.
Ada sensasi dalam menikmati gorengan ini, yaitu paduan rasa manis, asam dari tape itu sendiri dan asin dari tepung balutannya.
Bagi saya pribadi, gorengan ini sangat saya suka, selain rasanya yang sensasi juga ada rasa hangat pada dada dan perut setelah makan gorengan ini.

Lumpia

Lumpia


Gorengan yang satu ini merupakan camilan yang digemari banyak kalangan. Lumpia juga merupakan makanan tradisional.
Dalan karakteristik dan bahan serta rasa yang berbeda di tiap tiap daerah. Seperti dari Semarang yang sangat melegenda lumpianya, rasanya berbeda dengan lumpia yang ada di Jawa timur.
Bentuknya seperti gulungan kertas, ada isian didalam gulungan. Ada yg menggunakan isian lumpia dengan rebung, wortel, bengkuang, udang, ayam, daging dan lain lain.
Yang jelas menikmati lumpia ini seperti menikmati gorengan yang penuh dengan sensasi. Dan rasanya sudah pasti maknyung, perpaduan manis dan asin. Biasanya lumpia ini dinikmati dengan pasangannya, yaitu saus tauco, daun bawang dan lombok.

Itulah beberapa gorengan favorit menurut kami dan sangat dijumpai di pasar pasar, pedagang asongan, warung dan toko, Sebenarnya masih banyak gorengan gorengan lainnya. Bagaimana menurut anda, gorengan apa saja yang menurut anda favorit

Labels:

Jajanan Pasar Tradisional

Jajanan pasar tradisional merupakan makanan ringan yang diolah secara tradisional, biasanya menggunakan cara maupun resep dari turun temurun dan kebanyakan dijual di pasar pasar, asongan maupun toko.

Tapi tahu kah anda walau jajanan tradisional ini dari jaman old, namun jajanan ini tidak akan tergerus oleh munculnya jajanan kekinian. Hal ini dikarenakan masih banyak orang yang gemar akan jajanan ini, selain itu harga masih sangat terjangkau alias murah dan rasanya pun juga enak, bikin nagih.

Berikut adalah beberapa jajanan tradisional yang berhasil kami himpun dan jumpai saat kami jalan jalan di pasar daerah kami dan bahkan masih eksis di pasar pasar tradisional kami.

Klepon

πŸ“·  klepon - Wikipedia Sunda

Klepon merupakan kue tradisional namun termasuk kelompok jajanan tradisional. Bentuk klepon bulat seperti bola pingpong, warna hijau pada umumnya, ada parutan kelapa sebagai toping dan yang paling asik adalah ada isian gula merah cenderung agak cair didalamnya.
Konon klepon ini asal mulanya dari Jawa, namun di Sumatera dan Sulawesi juga dikenal, bahkan di Malaysia pun juga dikenal tapi sebutan disana adalah onde onde.

Klanting

πŸ“· Cenil - Wikipedia

Klanting ini terkenal di Jawa, di tiap daerah nama Klanting berbeda beda, ada yang menyebut cenil. Klanting ini juga dari bahan bahan yang berbeda di tiap daerah, ada yang dari bahan tepung kanji, tepung jagung dan singkong. Yang jelas teksturnya seperti karet dan mirip agar agar.
Klanting disajikan bersama parutan kelapa yang ditaburkan diatas Klanting dan gula merah cair.

Kue cucur

πŸ“· Kue Cucur - Wikipedia

Kue cucur banyak ditemukan di pasar tradisional, kue ini berbentuk bulat, menggembung bagian tengah dan pipih bagian pinggir, hampir seperti gunung.
Kue cucur terbuat dari campuran tepung beras dengan gula aren, rasanya manis.

Apem

πŸ“·  apem - Wiktionary Bahasa Indonesia

Kue apem sebenarnya berasal dari tanah Arab dan dibawa ke Indonesia oleh raja di tanah Nusantara ini dan dibagi bagikan ke masyarakat, dan semakin meluas hingga saat umat muslim memasuki waktu puasa Ramadhan, sebelumnya selalu membagi bagikan kue ini sebagai simbol permintaan maaf dan disebut dengan 'megengan'. Kue apem ini bermakna dan punya fisolofi yang dalam terhadap kehidupan manusia.
Kue apem sendiri terbuat dari bahan tepung beras dan dicampur dengan tape singkong yang sudah dihaluskan. Walau hasilnya tidak selembut bolu, tapi begitu digigit dan dinikmati, rasanya sangat nikmat dan enak.

Onde Onde

πŸ“·  onde onde - Wikipedia Bahasa Indonesia

Onde onde bulat seperti bola agak besar dari bulatan klepon pada umumnya kulit tidak selembut klepon karena memang digoreng. Kulit pada onde onde bertekstur kasar karena memang ada taburan wijen yang menempel.
Untuk rasa, Ndak usah ditanya... Jelas enak, seperti halnya klepon ada sensasi nya. Jika didalam klepon ada isi gula merah cair maka didalam onde onde ada isian juga, yaitu kacang hijau manis yang dihaluskan pada umumnya.

Nah itulah rangkuman kami jajanan pasar tradisional yang kami temui di pasar pasar tradisional.
Sebenarnya masih banyak lagi loh jajanan pasar tradisional lainnya,

banyak ragam dan jenis jajanan pasar tradisional dan bahkan ada yang menjadi ciri khas suatu daerah.

Bagaimana dengan daerah anda, jajanan apa yang anda jumpai di pasar pasar daerah anda
Labels:

Perjuangan Di Masa Pandemi COVID 19

Seperti kita ketahui bahwa COVID 19 sudah melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 dan bahkan sudah menjadi pandemi seluruh dunia.
Banyak kalangan benar benar merasakan susahnya hidup, mulai dari kebangkrutan, terhentinya aktivitas pekerjaan, kehilangan pekerjaan sehingga mempengaruhi perekonomian suatu negara bahkan dunia.

Di masa pandemi COVID 19 ini, kita dituntut untuk berjuang, melawan dan bertahan. Berjuang untuk pemenuhan kebutuhan hidup, berjuang dan melawan keadaan dengan memperhatikan efek serta penyebab sehingga tidak terjadi perluasan pandemi dan kita pun akan bertahan dimasa pandemi COVID 19 ini.

Tapi itu semua tak semudah seperti kata kata yang tertulis, tak semudah seperti anjuran dan masukkan yang terdengar. Karena itu semua butuh proses, perjalanan saat berjuang.
Memang benar kita semua diberikan kemudahan, tapi tidak selamanya kemudahan itu abadi atau bahkan terealisasi bagi diri kita, berarti kita harus benar benar fight dan mandiri, serta pandai pandai dalam memanfaatkan kemudahan yang sudah di dapat.

Seperti halnya diri saya, akibat pandemi ini saya kehilangan mata pencaharian hingga sekarang, dan otomatis tidak ada pemasukan untuk keluarga. Bayangkan, nganggur selama setahun, plonga plongo seperti kebo ketolop, heheheheee. Tapi apakah saya harus berhenti dan tidak melakukan apa apa, tentu tidak. Makan apa keluarga saya nantinya, heheheheee.

Berjuang dengan cara berdagang, jualan gorengan secara online.

Tiap hari selalu pegang hape, ikut seminar online sana dan sini, tapi susah juga menerapkannya, walau sudah diberi saran, masukan dan motivasi. Jika kita ingin sukses sesuai apa yang disarankan maka ada embel - embel di belakangnya, susah juga kan.
Pernah ikut program bantuan ini dan itu, tapi ternyata zero hasilnya, tak pernah dapat dan tak pernah lolos. Hingga akhirnya terjerumus dalam hutang yang lumayan besar nilainya dan ngos ngosan untuk cicil angsuran mengingat hasil yang didapat dari jualan hanya ribuan bukan ratusan ribu. Namun Alhamdulillah sudah 2 bulan ini kami bisa menikmati bantuan yang namanya BST, ada kelucuan dalam penerimaan BST ini, yang mengajukan adalah RT tempat saya berdomisili bukan RT tempat sesuai KK..... Mengingat tinggal saya sesuai KK dengan domisili dalam 1 lingkup RW, hanya RT yang membedakan..... Sungguh baik beliau, menganggap kami warganya sendiri, namun ada juga yang buat saya jengkel, kontra dengan saya. Di tempat domisili, saya selalu aktif dalam membuat kampung berkembang sedangkan yang benar benar warga kampung situ tapi sudah pindah dari kampung dan tidak mau pindah KK bersikap acuh dan tak peduli dengan kampungnya. Tapi masih aja tetap diajukan ma beliaunya..... Masyaa Allah, bener bener baik baliau terhadap semua warganya.
Dengan bantuan itu kami pun memanfaatkannya untuk kehidupan sehari hari dan tambahan modal untuk jualan. Inilah yang saya maksud dengan :

Berjuang secara mandiri dan pandai pandai dalam memanfaatkan kemudahan yang sudah diberi.

Dalam 2 Minggu ini, sang istri sudah mulai jengah dengan keadaan. Saya pun merasa tak enak dengan hal ini. Main ketempat biasa saya mendapatkan pekerjaan dan selalu update untuk info proyek, tapi ya memang keadaan, uang negara tersedot untuk kegiatan kemanusiaan dan penanggulangan pandemi.
Coba melamar pekerjaan sana sini, walau hasilnya zonk.....  Hehehehe.

Setidaknya tetap membesarkan hati dan menyenangkan hati keluarga bahwa sang kepala keluarga selalu berusaha dan berjuang di masa pandemi COVID 19 ini.

Labels:

Sakit itu ujian atau azab

Sakit itu bisa menjadi ujian atau azab bagi kita.



Mengapa bisa demikian, ya karena memang demikian..... Hehehehe, maaf bercanda.
Allah SWT sangatlah menyayangi semua makhluk nya, tapi beda tingkatannya rasa sayangnya Allah SWT terhadap umatnya yang beriman.

Allah Maha Pengasih dan Maha penyayang. “…dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab ayat 43).


Lalu, mengapa sakit itu bisa menjadi ujian bagi kita, 

“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, krisis pangan sampai kematian, dan berikanlah kabar gembira ini kepada orang-orang sabar, yaitu orang-orang yang ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘inna lillahi wainnaa ilaihi raaji’un’.” (QS al-Baqarah [2]: 156).

Allah SWT menurunkan ujian kepada umatnya bisa berupa apa saja, sekendak Allah SWT. Diantaranya adalah sakit. 

Dan tahukah anda bahwa dengan ujian sakit tersebut, Allah SWT akan tahu seberapa besar tingkat keimanan kita, apakah kita menerima dengan ikhlas dan bersabar sambil beristighfar atau justru kita murka, menggerutu dan mencaci maki kenapa harus sakit??. Padahal jika kita sedang dalam keadaan kesusahan, sakit maupun musibah lainnya dan kita melaluinya dengan bersabar dan menyerahkan semuanya pada Allah SWT, maka bisa dipastikan bahwa kita tergolong orang yang beriman dan Soleh, Tahukah anda orang yang Soleh tingkatannya tinggi dan otomatis pahalanya pun tinggi.

Lalu bagaimana dengan sakit itu merupakan azab bagi kita.

Sakit bisa menjadi azab bagi kita karena Allah SWT ingin menggugurkan dosa kita. 

Kita diberikan musibah berupa sakit karena DIA menyegerakan hukuman bagi kita atas kesalahan dan dosa kita selama di dunia. Karena Allah tidak ingin kita merasakan siksa di neraka yang sangat sangat teramaaattttt sangaaattt pedih bagi kita, dan Allah tahu kita tak kan sanggup menerimanya. Sehingga setelah itu kita akan menjalankan kebaikan sesuai dengan aturannya.

“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya,” (HR. Muslim).

Seperti halnya teman saya. Kemarin malam aku berkunjung kerumah orang tua ku, karena anak anak sudah rindu dengan Mbah kung dan Mbah ti nya. Sampai disana aku pun dikabari kalau teman mainku saat kecil sedang sakit, ada tumor di bagian dahi, sehingga saraf mata tertekan yang berakibat pandangan kabur saat melirik kanan dan kiri. Sontak aku dan sang istri jenguk dan sambang, sekaligus temu kangen. Dia menceritakan selama hidupnya setelah aku menikah dan pindah. Masyaa Allah, hidupnya ga karuan, suka miras bahkan terjerumus pada narkoba. Dan dia pun juga menceritakan kalo pernah ditahan.... Padahal bagiku, dari dulu dia bagaikan adik sendiri dan yang paling aku sayang dari teman lainnya. Tapi dia sadar akan kesalahannya dia merasa merugi telah kehilangan indahnya dunia. Dan dia pun pasrah kepada NYA dan beranggapan bahwa dia kena azab berupa sakit. Kelak dia akan menjadi orang soleh karena bertawakal.

Selalu berikhtiar dan berpikir positif bahwa sakit ini adalah azab bagi kita, sehingga bisa terangkat dosa nya.

Bagaimana dengan anda, jika sakit jalan mana yang anda pilih, berbuat baik, menerima dengan ikhlas sambil beristighfar atau malah murka???
Labels:

Hidup itu pilihan

Hidup itu memang sebuah pilihan, anggapan dan pernyataan ini memang benar adanya.

Ada 2 pilihan dalam hidup, yaitu pilihan jalan yang baik dan pilihan jalan yang buruk.

Tinggal bagaimanakah kita memilih diantara keduanya. Kalau kita disuruh memilih ya jelaslah, kita semua pasti memilih yang baik. Dalam ilmu pendidikan apapun, dalam ajaran agama apapun pasti diajarkan dan dianjurkan untuk berbuat baik. Tapi tahu kah anda bahwa semua itu ada cobaan atau ujian bagi kita.

Allah SWT sangat mencintai kita sebagai umat nya dan Allah SWT menciptakan kita para manusia dengan dibekali hardware yang mumpuni juga software yang begitu hebat.... hehehe kaya' komputer ya. Kelengkapan itu semua diberikan kepada kita dimaksudkan agar kita bisa memilih jalan kehidupan kita.
Sebagai contoh : 
Dalam masa sekarang, jamannya pandemi COVID 19, kita pergi menuju pasar misalnya, tanpa menggunakan masker. Disana banyak umat berbaur dan kita pun tidak tahu mana yang terjangkit virus itu. Dan celakanya sampai dirumah kita cuci tangan ataupun tindakan yang dirasa perlu..... Celakalah semua yang ada di rumah. Padahal kita sudah dilengkapi hardware berupa mata, telinga untuk melihat dan mendengar software yang masuk berupa aturan - aturan, kita dilengkapi hardware berupa otak untuk berpikir dan mengingat sesuatu yang benar.
Dari contoh sederhana diatas dapat ditarik kesimpulan

kalau dalam hidup kita memilih yang baik dan mensyukuri semua nikmat akan kelengkapan - kelengkapan yang sudah diberikan Allah SWT kepada kita, maka kita akan terhindar dari segala keburukan.


Ada lagi contoh, masih dalam masa pandemi sekarang ini.
Kita semua tahu masa pandemi membawa dampak pada semua, ada yang bangkrut, ada yg kehilangan pekerjaan.... Seperti saya ini sudah 1 tahun nganggur dan kehilangan pekerjaan. Tapi sekali lagi kembali lagi pilihan mana kira - kira yang harus dipilih sesuatu yang baik atau buruk. Aku pilih sesuatu yang baik, aku manfaatin itu semua hardware dan input semua software yang ada. Dari pada tidak ada pemasukan.... Banting setir dari ahli bangunan menjadi pedagang jual gorengan..... Wkwkwkwkwk. Tapi Ndak salah juga sih, itu hal halal dan ini juga sama perbuatan ibadah. Dan Alhamdulillah walau sedikit tapi lumintu...(tiap hari ada hasil).
Walau penghasilan minim tidak seperti dulu, kami sekeluarga masih bisa makan, lebih terasa dekat keluarga, mengerti kesusahan sang istri dirumah, semakin khusuk dan mendekat pada Allah SWT dan juga tetap berusaha Istiqomah untuk berbuat baik kepada sesama umat.
Dari contoh lagi yang ada diatas kita bisa tarik kesimpulan bahwa kita diberi pilihan jalani hidup yang baik atau buruk,

jika kita pilih jalan yang baik maka kita akan semakin dicintai Allah SWT. Dan itu semua adalah cobaan dan ujian bagi saya pada khususnya dan kita semua pada umumnya.

Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya (Al-Baqarah: 286
Tapi jika saya memilih sesuatu yang buruk, mungkin saya akan jadi perampok atau pencuri mungkin, dan saya kemungkinan juga akan masuk hotel prodeo dan saya kehilangan keluarga saya bahkan saya akan kehilangan keimanan saya..... Jangan sampai ya!!!!

Jika hidup itu pilihan maka saya akan memilih yang baik walau disana ada cobaan dan ujian. Karena dengan itu saya akan naik tingkatan dalam kehidupan dan saya akan semakin dicintai Allah SWT. Bagaimana dengan anda???

Labels: