Sakit itu bisa menjadi ujian atau azab bagi kita.
Mengapa bisa demikian, ya karena memang demikian..... Hehehehe, maaf bercanda.
Allah SWT sangatlah menyayangi semua makhluk nya, tapi beda tingkatannya rasa sayangnya Allah SWT terhadap umatnya yang beriman.
Allah Maha Pengasih dan Maha penyayang. “…dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab ayat 43).
Lalu, mengapa sakit itu bisa menjadi ujian bagi kita,
“Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, krisis pangan sampai kematian, dan berikanlah kabar gembira ini kepada orang-orang sabar, yaitu orang-orang yang ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘inna lillahi wainnaa ilaihi raaji’un’.” (QS al-Baqarah [2]: 156).
Allah SWT menurunkan ujian kepada umatnya bisa berupa apa saja, sekendak Allah SWT. Diantaranya adalah sakit.
Dan tahukah anda bahwa dengan ujian sakit tersebut, Allah SWT akan tahu seberapa besar tingkat keimanan kita, apakah kita menerima dengan ikhlas dan bersabar sambil beristighfar atau justru kita murka, menggerutu dan mencaci maki kenapa harus sakit??. Padahal jika kita sedang dalam keadaan kesusahan, sakit maupun musibah lainnya dan kita melaluinya dengan bersabar dan menyerahkan semuanya pada Allah SWT, maka bisa dipastikan bahwa kita tergolong orang yang beriman dan Soleh, Tahukah anda orang yang Soleh tingkatannya tinggi dan otomatis pahalanya pun tinggi.
Lalu bagaimana dengan sakit itu merupakan azab bagi kita.
Sakit bisa menjadi azab bagi kita karena Allah SWT ingin menggugurkan dosa kita.
Kita diberikan musibah berupa sakit karena DIA menyegerakan hukuman bagi kita atas kesalahan dan dosa kita selama di dunia. Karena Allah tidak ingin kita merasakan siksa di neraka yang sangat sangat teramaaattttt sangaaattt pedih bagi kita, dan Allah tahu kita tak kan sanggup menerimanya. Sehingga setelah itu kita akan menjalankan kebaikan sesuai dengan aturannya.
“Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya,” (HR. Muslim).
Seperti halnya teman saya. Kemarin malam aku berkunjung kerumah orang tua ku, karena anak anak sudah rindu dengan Mbah kung dan Mbah ti nya. Sampai disana aku pun dikabari kalau teman mainku saat kecil sedang sakit, ada tumor di bagian dahi, sehingga saraf mata tertekan yang berakibat pandangan kabur saat melirik kanan dan kiri. Sontak aku dan sang istri jenguk dan sambang, sekaligus temu kangen. Dia menceritakan selama hidupnya setelah aku menikah dan pindah. Masyaa Allah, hidupnya ga karuan, suka miras bahkan terjerumus pada narkoba. Dan dia pun juga menceritakan kalo pernah ditahan.... Padahal bagiku, dari dulu dia bagaikan adik sendiri dan yang paling aku sayang dari teman lainnya. Tapi dia sadar akan kesalahannya dia merasa merugi telah kehilangan indahnya dunia. Dan dia pun pasrah kepada NYA dan beranggapan bahwa dia kena azab berupa sakit. Kelak dia akan menjadi orang soleh karena bertawakal.
Selalu berikhtiar dan berpikir positif bahwa sakit ini adalah azab bagi kita, sehingga bisa terangkat dosa nya.
Bagaimana dengan anda, jika sakit jalan mana yang anda pilih, berbuat baik, menerima dengan ikhlas sambil beristighfar atau malah murka???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar