Fastabiqul Khairat : Berjuang Untuk Melakukan Kebaikan

Dalam kehidupan di dunia saat ini, di mana tantangan dan gangguan sangat berlimpah, konsep Fastabiqul Khairat memberikan seruan yang kuat bagi umat Islam untuk memprioritaskan kebaikan dan berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam perbuatan bajik. 


Kalimat Fastabiqul Khairat ini diterjemahkan sebagai bersaing dalam kebaikan, Dimana frasa ini merangkum pesan yang kuat tentang keunggulan moral dan pertumbuhan spiritual, yang bertujuan untuk mencapai keridhaan Allah SWT. 

Mengingat begitu besarnya makna dari kata Frasa ini dan sebagai pengingat kita akan kehidupan serta semakin dekatnya Bulan penih keberkahan, yaitu Ramadhan 1446 H, maka dalam artikel ini dilakukan penggalian makna Fastabiqul Khairat, mengeksplorasi implikasi dan signifikansinya dalam membina sesama umat dalam hal welas asih yang didedikasikan untuk kebaikan dan kebenaran.

Pengertian dan Esensi dari Fastabiqul Khairat diambil dari ajaran Al-Qur'an dan Hadist, di mana orang beriman didorong untuk berlomba lomba dalam melakukan kebaikan sehingga unggul dalam tindakan yang baik. Ungkapan itu berfungsi sebagai pengingat bagi individu untuk terlibat dalam aktifitas kehidupan yang melampaui keuntungan dan penghargaan duniawi, memelihara keinginan yang mengakar untuk mendapatkan pengampunan dan rahmat dan ridho Allah SWT. Intinya, berjuang untuk kebaikan bukan hanya usaha pribadi. Ini adalah perjalanan kolektif yang memperkuat ikatan sasama umat serta mendapatkan Ridho Allah SWT


DALIL MENGENAI FASTABIQUL KHAIRAT 

Dalil utama fastabiqul khairat dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 148, Yang artinya : 

"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Selain itu, terdapat dalil lain dalam Al-Quran di mana Allah SWT menyuruh hamba-Nya untuk berlomba-lomba dalam berbagai Aspek. Apa sajakah itu, Berikut penjelasannya :


Bersaing untuk mendapatkan Pengampunan. 


Dimensi pertama dari Fastabiqul Khairat berfokus pada hal yang paling signifikan dalam kehidupan seseorang, yaitu percaya, percaya untuk mendapatkan pengampunan Allah. Dalam mencapai kerahiman ilahi ini harus menjadi tujuan setiap Muslim, yang melibatkan dalam mengenali kekurangan diri dan dengan tekun mencari pertobatan.

Berikut adalah beberapa cara praktis untuk mendapatkan Pengampunan ini : 

a. Pertobatan yang Tulus. Lakukan taubat secara teratur untuk setiap kesalahan, mencari rahmat Allah atas setiap hal yang kita lakukan.

b. Melaksanakan Ibadah wajib Sholat dan Sunnah. Meningkatkan frekuensi dan keikhlasan dalam doa disetiap Sholat, serta tindakan ibadah sunnah lainnya seperti puasa dan bersedekah.

c. Ikuti perintah Allah, mencerminkan sifat-sifat-Nya dalam berinteraksi dengan sesama makhluk, saling pengertian dan kasih sayang di antara individu. 


Berlomba dalam melakukan perbuatan baik. 


Dalam hal ini bukan hanya masalah kuantitas saja, namun dengan menekankan kualitas dan niat di balik setiap tindakan. Umat Islam sudah seharusnya untuk melakukan berbagai bentuk kebaikan, menciptakan efek riak yang dapat berdampak positif bagi masyarakat. Berikut adalah cara-cara untuk terlibat dalam berlomba dalam melakukan kebaikan : 

a. Keterlibatan Sesama Umat. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan amal, membantu mereka yang membutuhkan. 
b. Berbagi Pengetahuan. Menyebarkan pengetahuan melalui pengajaran, pendampingan, atau sekadar berbagi konten yang bermanfaat. 
c. Tindakan Kecil dalam hal kebaikan. Terlibat dalam tindakan kebaikan sehari-hari yang sederhana, seperti tersenyum pada orang lain atau menawarkan bantuan, menunjukkan bahwa setiap upaya kecil berkontribusi pada tujuan yang lebih besar. Dengan menumbuhkan rasa dalam kebaikan, setiap individu dapat berkontribusi untuk menciptakan lingkungan yang mencerminkan nilai-nilai Islam tentang kasih sayang dan empati. 


Bersaing dalam Mencapai Kenikmatan Surgawi.


Dimensi ketiga ini berbicara tentang tujuan yang lebih luas untuk mencari Kenikmatan Surgawi melalui kehidupan yang benar. Aspirasi utama seorang percaya adalah untuk mendapatkan tempat di Jannah atau Firdaus dan ditemani orang-orang yang benar. Mencapai tujuan ini membutuhkan upaya sadar untuk mengumpulkan perbuatan baik.

Pertimbangkan strategi berikut: 

a. Perbuatan Baik yang Konsisten. Tetapkan kebiasaan untuk melakukan perbuatan baik secara teratur dan menjadikan bagian dari rutinitas harian Anda.

b. Refleksi dan Syukur. Terus-menerus menilai tindakan Anda dan ungkapkan rasa syukur atas kesempatan untuk berbuat baik serta mengakui bahwa itu adalah karena rahmat Allah.

c. Mendorong Orang Lain untuk berbuat baik. Menginspirasi dan memotivasi teman dan keluarga untuk bergabung dalam kebaikan, menciptakan lingkaran kebajikan yang mendukung. Dengan bersaing dalam pencarian kenikmatan surgawi, individu tidak hanya mengamankan kesejahteraan spiritual mereka sendiri tetapi juga meningkatkan kesadaran bersama menuju tujuan kolektif kebenaran. 


Kesimpulan Fastabiqul Khairat berfungsi sebagai pengingat yang mendalam bagi umat Islam untuk selalu melakukan kebaikan, kasih sayang, dan spiritualitas. Dengan berlomba untuk melakukan kebaikan sehingga mendapatkan pengampunan Allah SWT serta Ridho NYA, terlibat dalam tindakan kebaikan, dan berjuang untuk mendapatkan kenikmatan surgawi, individu diundang untuk memulai perjalanan transformatif yang tidak hanya menguntungkan diri mereka sendiri tetapi juga mengangkat sesama umat. Di dunia yang sering menekankan persaingan dalam kesuksesan materi, Fastabiqul Khairat mengarahkan kembali motivasi kita ke arah tindakan yang beresonansi dengan prinsip inti iman dan moralitas. Saat kita merangkul pengejaran mulia ini, marilah kita ingat bahwa perjalanan itu sendiri penuh dengan upaya dan niat sama berharganya dengan hasil yang diinginkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar